Rabu, 10 Juni 2015

Pantai Sindangkerta, Tasikmalaya – Jawa Barat

Rabu 10 juni 2015
sunset di pantai sindangkerta - Jawa Barat : Pantai Sindangkerta, Tasikmalaya – Jawa Barat
Negara kepulauan menjadikan Indonesia sangat kaya dengan laut dan pantainya. Ribuan bahkan ratusan kilometer garis pantai Indonesia menawarkan panorama yang memikat. Keindahan ini didukung keramahan para penduduknya yang terkenal baik terhadap para pendatang.
Hampir setiap provinsi mempunyai kekayaan laut dan keindahan pantai yang berbeda. Ada yang menawarkan ombak nya yang cantik, panorama pasir putih yang menggugah selera wisata, bahkan indahnya pemandangan yang di setiap pagi dan sore dengan sunset dan sunrise-nya.
Keindahan panorama obyek wisata bahari yang ada di wilayah pantai selatan Kabupaten Tasikmalaya, rasanya kurang lengkap jika tidak berkunjung ke Pantai Sindangkerta. Karena pantai ini hanya berjarak 4 km dari objek wisata Pantai Cipatujah ke arah timur.
Pantai Sindangkerta merupakan pantai landai dengan hamparan pasir putih yang mempunyai taman laut yang mengesankan serta merupakan tempat habitat penyu (celonyamidas) dalam penetasan telur-telurnya. Di pantai  Anda dapat menyaksikan penangkaran penyu yang berfungsi sebagai penyeimbang ekosistem penyu yang ada di daerah ini agar terhindar dari kepunahan.
Lokasi dan akses menuju Pantai Sindangkerta
Pantai Sindangkerta berlokasi di Desa Sindangkerta, Kecamatan Ciaptujah, Kabupaten Tasikmalaya dan berjarak 4 Km dari Pantai Cipatujah. Pantai ini cocok dijadikan tempat wisata keluarga.
Via Kendaraan Pribadi
Bagi yang membawa kendaraan pribadi harap diperhatikan selepas Tasikmalaya, SPBU hanya dapat ditemukan di Urug, Sukaraja, Karangnunggal dan terakhir di Kota Kecamatan Cipatujah (sekitar 10 Km menjelang Pantai Sindangkerta).
Dari Jakarta
Jakarta > Tol Jakarta – Cikampek > Tol Cipularang > Tol Padaleunyi > Gerbang Tol Cileunyi > Cileunyi > Raya Rancaekek > Rancaekek > Parakanmuncang > Bypass Parakanmuncang > Nagrog > Nagreg > Limbangan > Malangbong > Kadipaten > Ciawi > Jamanis > Rajapolah > Indihiang > Jalan Letnan Harun > Jalan Juanda (Bypass Tasikmalaya) > Jalan Gubernur Sewaka > Jalan Syekh Abdul Muhyi (Perintis Kemerdekaan) > Urug > Sukaraja > Cibalong > Karangnunggal > Simpang Bantarkalong > Cipatujah > Sindangkerta.
Dari Bandung
Bandung > Tol Padaleunyi > Gerbang Tol Cileunyi > Cileunyi > Raya Rancaekek > Rancaekek > Parakanmuncang > Bypass Parakanmuncang > Nagrog > Nagreg > Limbangan > Malangbong > Kadipaten > Ciawi > Jamanis > Rajapolah > Indihiang > Jalan Letnan Harun > Jalan Juanda (Bypass Tasikmalaya) > Jalan Gubernur Sewaka > Jalan Syekh Abdul Muhyi (Perintis Kemerdekaan) > Urug > Sukaraja > Cibalong > Karangnunggal > Simpang Bantarkalong > Cipatujah > Sindangkerta.
Via Angkutan Umum
Dari Bandung
Dari Terminal Cicaheum naik bis jurusan Bandung-Tasikmalaya-Karangnunggal (Bis Budiman) setiap jam 06.00 dan 12.00 turun di Simpang Bantarkalong. Disitu sambung bis medium jurusan Tasikmalaya-Karang-Cipatujah-Pamayang (Bis Budiman, Sakura) turun di Pantai Sindangkerta.
Dari Jakarta
Dari Terminal Jakarta naik salah satu :
Terminal Kalideres : Bis Budiman Kalideres-Tasikmalaya.
Terminal Kampung Rambutan : Bis Budiman/Primajasa Kampung Rambutan-Tasikmalaya.
Terminal Lebak Bulus : Bis Primajasa Lebak Bulus-Tasikmalaya.
Terminal Tanjung Priok : Bis Budiman Tj Priok-Tasikmalaya.
Turun di Terminal Indihiang Tasikmalaya. Disitu sambung bis medium jurusan Tasikmalaya-Karang-Cipatujah-Pamayang (Bis Budiman, Sakura) turun di Pantai Sindangkerta.
Fasilitas
Adapun fasilitas yang tersedia di objek wisata Pantai Sindangkerta ini antara lain terdapat gazebo, kios-kios Toilet Mushola Penyewaan ban renang Area parkir yang luas makanan minuman, tempat bakar ikan dan penginapan dengan harga yang relatif terjangkau untuk sebuah kawasan wisata. Untuk menuju tempat ini, dapat menggunakan bis mikro dari Pusat Kota Tasikmalaya dengan tarif sekitar Rp 18.000.
Wisata
Pantai Sindangkerta dapat digunakan untuk berenang ketika kondisi laut sedang surut, sedangkan di taman lautnya Anda dapat menemukan berbagai macam ikan hias dalam aneka warna dan suaka satwa alam penyu hijau yang langka. Atraksi lain yang bisa Anda lakukan di sini adalah lomba melepas penyu yang dilaksanakan oleh balai penangkaran penyu sebagai penyeimbang ekosistem penyu di daerah ini.
Bila Anda tertarik lebih jauh dan ingin mempelajari tentang penyu, menginaplah di pantai ini untuk melihat penyu-penyu langka menetaskan telurnya yang kemudian dikubur oleh induk penyu di area pantai ini sampai kemudian telur-telur penyu ini menetas. Sungguh suatu pengalaman yang edukatif sekaligus menghibur.
Banyaknya pohon besar yang ada di pinggir pantai, hamparan pasir putih yang mengesankan dan angin laut yang sejuk membuat para pengunjung ingin berlamaan di pantai ini.Kawasan pantai ini terdapat tempat berkumpulnya habitat penyu dan taman laut dengan luas 20 ha yang berupa taman lengser atau taman datar yang cukup luas. Biasanya digunakan pengunjung untuk memancing ikan dan penelitian biota laut.
Pada obyek wisata akan didapati Taman Lengsar atau Taman Datar, karena terdapat karang yang datar dan cukup luas yang akan jelas terlihat apabila permukaan laut sedang surut. Pada ujung karang datar ini, biasanya digunakan wisatawan untuk memancing ikan, karena posisinya yang menjorok ke arah laut membuat pengunjung yang hobi memancing kerap kali mendapatkan ikan yang cukup besar. Bagi wisatawan yang gemar mancing Anda bisa berwisata sambil memancing ikan dilaut. Lalu ikan laut hasil pancingan Anda dapat dibakar dipinggir pantai dengan nasi liwet.

pelepasan bayi penyu - Jawa Barat : Pantai Sindangkerta, Tasikmalaya – Jawa Barat
Penyu - Jawa Barat : Pantai Sindangkerta, Tasikmalaya – Jawa Barat
Pada setiap akhir tahun masehi, di Sindangkerta salalu diadakan hajat laut yang meriah. Ini menjadi daya tarik lainnya bagi para wisatawan. Lebih baik kalau kita datang ke Sindangkerta pada akhir tahun atau minggu terakhir bulan Desember karena akan ada dua hajat laut yang unik dan sangat menarik. Pesta laut ini digelar sebagai bentuk rasa syukur terhadap semua hasil yang telah dicapai pada tahun tersebut.
Selanjutnya, setiap 31 Desember diadakan hajatan kampung bagi para penduduk Sindangkerta. Hajatan ini menjadi agenda tiap tahun bagi warganya. Segala jenis hasil tanah dibagikan kepada warga sekitar. Ini sama halnya dengan sukuran laut. Acara “mapag tahun” ini menjadi sebuah ajang supaya pada tahun berikutnya diberikan rezeki yang banyak dan melimpah.
Pelestarian Budaya Sunda
Sebagi salah satu pusat seni budaya di bagian selatan, Sindangkerta pun tidak melupakan budayanya. Pakaian adat sunda di pakai oleh para “gegeden” yang datang ke tempat ini sebagai salah satu bentuk kecintaannya terhadap budaya Sunda. Bukan hanya pakaian saja, kegiatan seperti musik menabuh gamelan dan jaipongan pun diadakan di sini, tentunya sebagai salah satu alat hiburan juga bagi masyarakat sekitar.
Tempat ini bisa menjadi salah satu referensi berlibur bagi Anda ketika akhir tahun datang dan menyambut tahun baru. Anda juga bisa melanjutkan wisata menuju daerah lainnya bila sudah selesai dari sini. Pantai Cipatujah, Pamayang, Kalapa Genep, Batu Hiu dan bisa diakhiri di pantai Pangandaran. Inilah sebuah kekayaan pantai Indonesia yang tidak ada habisnya.

Kumpulan Gambar dari info tentang Pantai Sindangkerta, Tasikmalaya – Jawa Barat

Ada 8 foto di dalam Pantai Sindangkerta, Tasikmalaya – Jawa Barat info. Klik thumbnail dibawah ini untuk melihat semua 8 foto high-res.
pantai sindangkerta tasikmalaya - Jawa Barat : Pantai Sindangkerta, Tasikmalaya – Jawa Baratpantai sindangkerta - Jawa Barat : Pantai Sindangkerta, Tasikmalaya – Jawa Baratpasir hitam putih pantai sindangkerta - Jawa Barat : Pantai Sindangkerta, Tasikmalaya – Jawa Baratpelepasan bayi penyu - Jawa Barat : Pantai Sindangkerta, Tasikmalaya – Jawa Baratpenyu di Pantai Sindangkerta - Jawa Barat : Pantai Sindangkerta, Tasikmalaya – Jawa BaratPenyu - Jawa Barat : Pantai Sindangkerta, Tasikmalaya – Jawa Barat

Apa pendapatmu tentang Pantai Sindangkerta, Tasikmalaya – Jawa Barat

Selasa, 02 Juni 2015

Tujuh Welas Pupuh
Kanggo nyusun rumpaka pupuh, kedah ditarekahan supados luyu sareng jiwa pupuh nu tujuh welas nya eta:
1.Asmarandana,ngagambarkeun rasa kabirahian,deudeuh asih,nyaah.
2.Balakbak,ngagambarkeun heureuy atawa banyol.
3.Dangdanggula,ngagambarkeun katengtreman, kawaasan,kaagungan,jeung kagumnbiraan.
4.Durma,ngagambarkeun rasa ambek,gede hate,atawa sumanget.
5.Gambuh,ngagambarkeun kasedih,kasusah atawa kanyeri.
6.Gurisa,ngagambarkeun jelema nu ngalamun atawa malaweung.
7.Juru Demung,ngagambarkeun nu bingung,susah ku pilakueun.
8.Kinanti,ngagambarkeun nu keur kesel nungguan, deudeupeun atawa kanyaah.
9.Ladrang,ngagambarkeun nu resep banyol bari nyindiran.
10.Lambang, ngagambarkeun nu resep banyol tapi banyol nu aya pikiraneunana.
11.Magatru,ngagambarkeun nu sedih, handeueul ku kalakuan sorangan,mapatahan.
12.Maskumambang,ngagambarkeun kanalangsaan,sedih bari genes hate.
13.Mijil,ngagambarkeun kasedih tapi bari gede harepan.
14.Pangkur,ngagambarkeun rasa ambek nu kapegung, nyanghareupan tugas nu beurat.
15.Pucung,ngagambarkeun rasa ambek ka diri sorangan, atawa keuheul kulantaran teu panuju hate.
16.Wirangrong,ngagambarkeun nu kawiwirangan,era ku polah sorangan.
17.Sinom,ngagambarkeun kagumbiraan,kadeudeuh.
Sabagian Contona:
1.PUPUH ASMARANDANA
(Ngagambarkeun rasa deudeuh, asih, nyaah, birahi)
PIWURUK SEPUH
Ngariung di tengah bumi,
pun biang sareng pun bapa,
jisim abdi diuk mando,
husu ngupingkeun pituah,
piwejang ti anjeunna,
pituduh laku rahayu,
piwejang sangkan waluya.


2.PUPUH BALAKBAK
(Ngagambarkeun heureuy atawa banyol)
DAYEUH BANDUNG
Dayeuh Bandung kiwari teuing ku rame-araheng,
gedong-gedong pajangkung-jangkung wangunna-alagreng,
tutumpakan-tutumpakan balawiri lalar liwat-garandeng.


3.PUPUH DANGDANGGULA
(Ngagambarkeun katengtreman, kawaasan, kaagungan, kagumbiraan)
MILANG KALA
Dinten ieu estu bingah ati,
ku jalaran panceg milang kala,
kenging kurnia ti Alloh,
rehing nambahan taun,
tepung taun umur sim abdi,
henteu weleh neneda,
ka Gusti Nu Agung,
malar umur teh mangpaat,
tebih bahla turta pinarinan rijki,
sumujud ka Pangeran.


4.PUPUH DURMA
(Ngagambarkeun rasa ambek, gede hate, sumanget)
LEMAH CAI
Nagri urang katelah Indonesia,
diriksa tur dijaring,
sumirat komarana,
berkahna Pancasila,
ageman eusining nagri,
yu sauyunan,
ngawangun lemah cai.


5.PUPUH GAMBUH
(Ngagambarkeun kasedih, kasusah, kanyeri)
KADUHUNG
Kaduhung sagede gunung,
kuring sakola teu jucung,
lalawora resep ulin,
hanjakal tara ti heula,
ayeuna kari peurihna.


6.PUPUH GURISA
(Ngagambarkeun nu ngalamun atawa malaweung)
SI KABAYAN
Si Kabayan lalamunan,
pangrasa bisa nyetiran,
motor atawana sedan,
poho keur eundeuk-eundeukan,
na dahan emplad-empladan,
gujubar kana susukan.


7.PUPUH JURU DEMUNG
(Ngagambarkeun nu bingung ku kalakuan sorangan)
ADIGUNG
Lolobana mungguh jalma,
embung hina hayang agung,
hayang hirup mukti,
tapina embung tarekah,
tinangtu mo bakal nanjung.


8.PUPUH KINANTI
(Ngagambarkeun nu nungguan, deudeupeun atawa kanyaah)
KANYAAH INDUNG
Kanyaah indung mo suwung,
lir jaladri tanpa tepi,
lir gunung tanpa tutugan,
asihna teuing ku wening,
putra teh didama-dama,
dianggo pupunden ati.


9.PUPUH LAMBANG
(Ngagambarkeun anu lohong banyol, tapi pikiraneun)
WAWANGSALAN
Dialajar wawangsalan,
saperti tatarucingan,
cik naon atuh maksudna,
teangan naon wangsalna,
gedong ngambang di sagara,
ulah kapalang diajar,
keuyeup gede di lautan,
kapitineung salawasna.


10.PUPUH LADRANG
(Ngagambarkeun anu banyol tapi bari nyindiran)
MOKAHAAN
Aya hiji anak bangkong leutik,
mokahaan,
maksudna ngelehkeun sapi,
nahan napas antukna bitu beuteungna. 


11.PUPUH MAGATRU
(Ngagambarkeun nu sedih, bingung, handeueul atawa mapatahan)
KASAR - LEMES
Dupi irung lemesna teh nya pangambung,
pipi mah disebat damis,
upami buuk mah rambut,
ceuli sok disebat cepil,
kasarna angkeut mah gado. 


12.PUPUH MASKUMAMBANG
(Ngagambarkeun kanalangsaan, sedih bari ngenes hate)
BUDAK JAIL
Anak manuk dikatepel budak jail,
jangjangna getihan,
rek hiber teu bisa usik,
duh manusa kaniaya. 


13.PUPUH MIJIL
(Ngagambartkeun kasedih tapi gede harepan)
NUNGTUT ELMU
Najan cicing nya di tepiswiring,
kade ulah bodo,
kudu tetep nungtut elmu bae,
sabab jalma nu loba pangarti,
hirup tangtu hurip,
mulus tur rahayu. 


14.PUPUH PANGKUR
(Ngagambarkeun nu gede ambek atawa nyanghareupan tugas beurat)
KA SAKOLA
Seja miang ka sakola,
rek diajar nambahan elmu pangarti,
pigeusaneun bekel hirup,
sabab mungguhing manusa,
kudu pinter beunghar ku elmu panemu,
komo jaman pangwangunan,
urang kudu singkil bakti.


15.PUPUH PUCUNG
(Ngagambarkeun nu ambek ka diri sorangan atawa keuheul kulantaran teu panuju hate)
TATAKRAMA
Mangka inget tatakrama sopan santun,
tanda jalma iman,
nyarita jeung amis budi,
da basa mah lain barang anu mahal. 


16.PUPUH WIRANGRONG
(Ngagambarkeun anu kawiwirangan, era ku polah sorangan)
SIEUN DORAKA
Kuring moal deui-deui,
gaduh panata nu awon,
ngabantah nu jadi indung,
sieun dibendon ku Gusti,
kawas Dalem Boncel tea,
doraka ti ibu-rama.


17.PUPUH SINOM
(Ngagambarkeun kagumbiraan, kadeudeuh)
TATAR SUNDA
Tatar Sunda estu endah,
lemah cai awit jadi,
sarakan asal gumelar,
amanat Ilahi Robbi,
titipan nini aki,
wajib dijaga dijungjung,
basa katut budayana,
padumukna luhung budi,
insya-Allah tatar Sunda karta harja.